Sebuah komisi kebenaran Korea Selatan telah mengungkapkan bahwa pemerintah secara sistematis memalsukan catatan kelahiran dan menyalahartikan anak-anak sebagai yatim piatu untuk memfasilitasi adopsi internasional. Setidaknya 170.000 anak dikirim ke luar negeri selama beberapa dekade, seringkali tanpa pengawasan yang tepat atau persetujuan dari keluarga kandung mereka. Penyelidikan menemukan bahwa agen adopsi memperoleh keuntungan dari praktik tersebut, sementara pemerintah gagal memastikan keselamatan anak-anak yang diadopsi. Komisi tersebut telah menyerukan permintaan maaf resmi kepada mereka yang terkena dampaknya. Penemuan ini membuka cahaya pada babak gelap sejarah Korea Selatan dan menimbulkan pertanyaan tentang akuntabilitas dan reparasi.
@ISIDEWITH3 minggu3W
Pengirim Bayi Terbesar di Dunia Mengakui Penipuan Adopsi
A South Korean truth commission called for the country to apologize to those who were sent abroad “like luggage” so that adoption agencies could profit.